“Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah yang pada-Nya bergantung segala sesuatu” (QS Al- Ikhlash, 112: 1-2). Setiap individu bertanggung jawab pada diri dan dunianya. Ia harus menemukan fitrahnya, yakni Tauhid (QS 7:171), mengelola potensi dan keunikannya, memperjuangkan kemandirian dan kemerdekaannya, demi meraih kodrat tertingginya sebagai khalifah-Nya di bumi.
“Ketika Allah menciptakan makhluk-Nya, Dia menulis di dalam kitab-Nya di atas singgasana-Nya, dan Dia menisbahkan kepada DiriNya sendiri, “Sesungguhnya Cinta-Ku melampaui murka-Ku” (Hadits Riwayat Al-Bukhari). Cinta merupakan alasan dan cetak biru penciptaan manusia dan alam semesta beserta seluruh isinya. Dua nama Tuhan, al-Rahmaan dan al-Rahiim, yang keduanya mengacu pada makna cinta atau kasih sayang, merangkum makna seluruh nama agung-Nya (asmaul husna). Berbekal limpahan cinta-Nya yang tak terhingga, kita curahkan cinta dan perhatian kita yang penuh bagi anak-anak kita.
“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca supaya kamu tidak melampaui batas terhadap neraca itu. Dan tegakkanlah neraca itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” (QS. 55: 7-9). Adil merupakan wilayah nalar. Prinsip Adil bekerja di bawah arahan Prinsip Cinta dan Prinsip Tauhid. Adil merupakan perwujudan nyata dari Cinta. Karena itu, pada hubungan antar manusia, sebelum terjadi interaksi, hukum universalnya berbunyi, “Apa yang tidak ingin dilakukan orang lain pada dirimu jangan kamu lakukan pada orang lain.” Setelah terjadi aksi dan kita hendak be-reaksi, hukumnya berbunyi, “Balaslah sakit hati dengan keadilan, dan balaslah kebaikan dengan kebaikan” (QS. 16:126).
“Sempurnakanlah nama Tuhanmu Yang Maha tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaanNya), yang menentukan ukuran (kadar) dan memberi petunjuk” (QS. Al-A'la, 87: 1-3). Dibalik kadarNya terdapat keadilan-Nya; dibalik keadilan-Nya terdapat cinta-Nya; dibalik cintaNya adalah kesatuan segala-galanya; dan di balik kesatuan puncak tersebut, ada Diri-Nya yang Esa. Menjadi pendidik adalah bagaimana memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anak didik untuk berkembang menurut kadar yang dimilikinya. Dan tantangan terbesar pendidik adalah bagaimana menerapkan ukuran yang adil pada setiap individu anak didik sesuai dengan kadar kemampuan, bakat, dan minatnya.
Fana berarti kembali ke Tauhid. Yakni sebuah kesadaran bahwa diri dan dunia yang kita pahami bukan apa-apa - hanya Dia Yang Maha Benar. Sebagaimana yang dikatakan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.: "Ketidakmampuan meraih pengetahuan termasuk juga ke dalam pengetahuan." Makin kita memahami alam (dan diri), makin bertambah rasa takjub ini. Makin tampak terkuak misteri alam, makin tak berujung juga ia. Terkadang, cara yang lebih tepat untuk memahami realitas bukan dengan masuk ke dalamnya dan meneliti bagian demi bagian secara lebih teliti.
Syukur adalah karakter untuk bahagia. Bersyukur mengundang datangnya kebahagiaan bagi dirinya sendiri.
Sederhana adalah karakter hidup efektif. Fokus pada inti dan tujuan adalah contoh kesederhanaan.
Sabar adalah karakter sukses. Setiap keberhasilan membutuhkan perjuangan, dan modal perjuangan adalah kesabaran.
Dzikrullah atau mengingat Allah SWT adalah kompetensi untuk selalu ingat - sadar - diri, waspada, melakukan segala hal dengan niyat dan kesadaran penuh sebagai ibadah kepada-Nya.
Tafakkur atau memikirkan, merenungkan. Adalah kompetensi untuk selalu bertanya. Bertanya bukan karena tidak puas namun untuk menemukan hakikat, apa yang penting dikerjakan dan mana yang harus diabaikan
Tawakkal adalah kompetensi atau keahlian untuk medapatkan kekuatan, mencari pertolongan dan atau perlindungan yang tepat, yakni hanya kepada Allah SWT
Kejujuran adalah modal pertama kepemimpinan karena tugas utama pemimpin adalah menyatukan atau menyelaraskan banyak hati, yang mustahil berhasil jika pemimpin tidak jujur pada nuraninya.
Ini tentang kepemimpinan diri, tentang kapasitas keahlian diri, apakah dia manfaatkan atau dia abaikan.
Inti memimpin adalah melayani. Melayani kebaikan adalah puncaknya. Dengan berbuat baik seseorang menjadi bahagia; dan orang yang bahagia senang melakukan kebaikan.